Thursday 1 December 2016

Makalah Roda dan Ban





MAKALAH
RODA DAN BAN



















Disusun Oleh :
DONI HARDIANSYAH
KELAS XII TKR 2







SMK MUHAMMADIYAH 2 GENTENG
GENTENG – BANYUWANGI
2016


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah “Roda dan Ban”  ini guna memenuhi salah satu tugas.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini, juga kepada rekan-rekan yang telah memberi dukungan untuk penyusunan makalah ini.
Besar harapan saya mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan, khususnya bagi penulis. Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kalimat atau bahasa yang kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk itu kami mengharapkan ritik dan saran yang membangun dari guna mencapai penyempuraan laporan penyusun kedepan.

Penyusun





DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN
A.     Pengetian Roda
B.     Ban
C.     Ban Radial
D.    Tipe Ban menurut ada tidaknya ban dalam
E.     Cara Membaca Ukuran Ban Motor         

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran

DAFTAR PUSTAKA







BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Ban merupakan sau-satunya komponen mobil yang berhubungan langsung dengan permukaan jalan. Ban berbeda dengan roda, roda adalah komponen yang terdiri dari pelek, ban dan komponen pendukung lain. Oleh karena itu ban tidak dapat berdiri sendiri tapi harus dipasang pada pelek.
Ban mempunyai konstruksi yang kompleks, tidak seperti yang kita lihat pada bagian luarnya. Adapun komponen ban diantaranya adalah carcass atau cassing, tread, sidewall, breaker, belt, bead

B.       Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini supaya kami :
1.                  Dapat mengetahui Roda
2.                  Dapat mengetahui tentang Ban











BAB II
PEMBAHASAN

F.     Pengetian Roda
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi. Istilah roda juga sering digunakan untuk obyek-obyek berbentuk lingkaran lainnya yang berputar.

G.    Ban
              Carcass untuk ban bias (bias-ply tire) disusun dari lapisan-lapisan benang yang membentuk sudut 300-400 terhadap garis tengah ban. Akan tetapi pada saat menerima beban vertikal,lapisan benang cenderung mengeliat. Ban bias menghasilkan jalannya kendaraan lebih lembut,tetapi kemampuan membelok dan ketahanan ausnya kurang bila dibandingkan dengan ban radial.
Komponen-komponen Ban Bias dan Fungsinya :
1.    Bead adalah bagian yang bersinggungan dengan pelekdan berfungsi untuk menahan kedua ujung dari cord yang    
        terdapat didalam carcass,menjamin pemasangan yang kuat dari ban ke pelek.
2.    Sidewall adalah lapisan benang yang berfungsi untuk melindungi carcass pada bagian samping ban dan tempat
        tercantumnya informasi penting dari ban.
3.    Inner tube adalah bagian yang berfungsi untuk menahan berat kendaraan dan berisi angin yang terdapat dalam ban
        luar(ban dalam)
4.    Breaker adalah bagian yang terbuat dari benang yang berfungsi sebagai peredam goncangan/tumbukan & berfungsi
        sebagai penguat tread.
5.    Shoulder berfungsi sebagai penghubung antara tread dan sidewall.
6.    Tread adalah bagian yang bersentuhan dengan jalan dan berfungsi melindungi carcass dari keausan dan kerusakan lain.

H.    Ban Radial
          Carcass ban radial terdiri dari lapisan benang yang tegak lurus dengan garis tengah ban. Konstruksi seperti ini sangat fleksibel pada arah radial,tetapi kurang tahan terhadap beban memanjang ke sekeliling roda. Oleh sebab itu ban radial dilengkapi dengan belt (biasa disebut rigid breaker) terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet. Susunan seperti ini membuat tread lebih rigid. Ban radial yang rigid menghasilkan kemampuan membelok dan kemampuan kecepatan tinggi yang baik serta tahanan gelindingnya rendah. Pada ban ini biasanya juga memiliki daya tahan aus yang tinggi,tetapi bila digunakkan pada jalan yang tidak rata (jalan bertonjolan) dengan kecepatan rendah kenikmatan pengendara menjadi berkurang.
Komponen-komponen ban Radial dan Fungsinya :
a.    Tread adalah bagian yang bersentuhan dengan jalan dan berfungsi melindungi carcass dari keausan dan kerusakan lain.
c.    Inner liner adalah pengganti ban dalam dan terbuat dari campuran karet yang kedap udara.
d.    Belt berfungsi sebagai penahan carcass untuk mendapatkan bentuk telapak ban agar dapat menelapak dijalan dengan
        sempurna dan memperkokoh carcass agar selalu dapat mempertahankan bentuk bulat dari konstruksi ban.
e.    Reinforcing rubber adalah karet penguat
f.     Rim lines adalah suatu garis yang harus terkena oleh bagian ujung oleh ban dan menunjukkan tepat pemasangan ban
       tersebut.
g.    bead wires adalah bagian ban yang berhubungan dengan pelek yang berfungsi sebagai pengunci agar carcass dapat
       duduk melekat pada pelk.
h.    Chafer adalah karet lentur.

I.       Tipe Ban menurut ada tidaknya ban dalam
a.    Ban Biasa Dengan Ban Dalam
       Ban biasa didalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yng dipompakan kedalam ban. Katup pentil menjadi satu dengan ban dalam,dan akan segera kempes bila tertusuk benda tajam.
Bagian bagian:
1.    Whell rim
2.    Air valve
3.    Inner tube

b.    Ban Tubeless
       Ban tubeless tidak mengguakkan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan dalam ban,yaitu lapisan karet yang kedap udara. pentil langsung dipasang pada pelk.
Kelebihan:
1.    Bila terjadi kebocoran udara tidak langsung keluar
2.    Bila bocor tidak usah melepas roda.
Bagian-bagiannya:
1.    Wheel rim
2.    Air vallve
3.    Inner liner

J.      Cara Membaca Ukuran Ban Motor         
            Pada Ban sepeda motor terdapat sebuah kode yang berupa (Simbol) angka atau huruf misalnya130/90-16 67H atau 4.60-H-18 4PR. dari Kode ban tersebut Informasi apa yang bisa kita dapatkan ? Dibawah ini kita akan membahas sebagian diantaranya. Ada 2 macam Kode Ban yang biasa digunakan:

Kode Ban Imperial dan Kode Ban Metric.
Contoh : Kode Ban Imperial
4.60-H-18 4PR
1.                  4.60 menyatakan kode lebar ban "dalam satuan inchi"
2.                  H menunjukkan ambang batas kecepatan pemakaian
3.                  18 menunjukkan kode untuk diameter velg/rim "dalam satuan ( " ) inchi"
4.                  4PR menunjukkan kode untuk kekuatan ban yang berdasarkan pada kekuatan serat kain ban atau ply rating, 4PR juga berarti penggunaan lapisan kain yang terbuat dari bahan nilon di dalam sebuah carcass berindikasi kekuatannya setara dengan 4 lapisan kain ban.

              Untuk Kode Ban Imperial, Aspect Ratio atau perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban didasarkan pada nilai 100 % (tinggi ban sama dengan lebar ban).
Contoh : Kode Ban Metric
120/70-17 67H
·                     120 menunjukkan kode untuk lebar ban "dalam satuan milimeter"
·                     70 menunjukkan kode perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban. 70 berarti juga perbandingan tinggi ban 90% dari lebarnya sesungguhnya. Apabila lebar ban 120 mm, maka tinggi ban tersebut adalah 70 % x 120 mm atau = 85.2 mm. Aspect ratio kecil pada sebuah ban akan meningkatkan kemampuan stabilitas serta handling kendaraan.
·                     17 menunjukkan kode Diameter Velg/rim dalam satuan ( " ) inchi.
·                     67 menunjukkan kode untuk beban maximum yang diperbolehkan dari ( load index / LI ). LI 67 berarti : beban maksimum yang dapat ditanggung oleh sebuah ban sebesar 307 kg.
·                     H menunjukkan batas kecepatan pemakaian (sama seperti pada contoh diatas)

Kode kecepatan ban
·                     Q adalah kode untuk kecepatan maksimal = 160 km/jam.
·                     S adalah kode untuk kecepatan maksimal = 180 km/jam.
·                     T adalah kode untuk kecepatan maksimal = 190 km/jam.
·                     U adalah kode untuk kecepatan maksimal = 200 km.jam.
·                     H adalah kode untuk kecepatan maksimal = 210 km/jam.
·                     V adalah kode untuk kecepatan maksimal = 240 km/jam.
·                     W adalah kode untuk kecepatan maksimal = 270 km/jam.
·                     Y adalah kode untuk kecepatan maksimal = 300 km/jam.
·                     Z adalah kode untuk kecepatan di atas = 240 km/jam.
·                     sumber : http://www.donaalfian.com

Indeks Beban :
             Biar lebih mudah, langsung dipraktikkan pada ban IRC NR 69. Ban yang dipakai sebagai part original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Yamaha ini, salah satu ukuran bannya 80/90-17. Cara baca kode ban motor seperti ini mirip dengan cara baca ban mobil. Angka pertama, “80” adalah section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian sisi ban) atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan milimeter. Sedang angka di belakangnya, “90” adalah aspec rationya. Aspec ratio adalah persentase section width dibandingkan dengan section height (tinggi dari tapak ban ke bibir ban, diukur dari sebelah sisi ban). Bila disebutkan angka aspec ratio 90, artinya tinggi ban adalah 90% dari 80 mm = 72mm.
             Sedang angka terakhir, “17” menunjukan diameter dalam ban, atau diameter pelek. “Ciri ban dengan kode metric adalah memiliki pinggul ban yang lebih lebar. Ini sangat berguna saat menikung pada kecepatan tinggi. Contohnya ban balap IRC Razzo juga menggunakan kode ukuran metric,” jelas Adang Apandi, Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban GT Radial dan IRC. Yang berikutnya adalah kode ukuran ban imperial. Contohnya ban IRC NR6. Ban dengan ukuran 2.50-17 ini dipakai sebagai part original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Honda.
              Ban dengan kode seperti ini justru paling mudah dibaca. Angka pertama, “2.50” adalah kode section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian dalam ban) atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan inci. Artinya 2.50 sama dengan 2,5 inci atau 63,5 mm. Lalu bagaimana dengan tinggi ban atau aspec rationnya? Pada ban jenis ini didasarkan pada nilai 100 % dari section width. Jadi bisa diartikan tinggi ban dan lebar ban sama. Sedang angka terakhir adalah menunjukan diameter dalam ban, atau diameter pelek. sumber: dari sumber
·                     62 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
·                     63 adalah kode untuk beban maksimal 272 Kg.
·                     64 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
·                     66 adalah kode untuk beban maksimal 300 Kg.
·                     68 adalah kode untuk beban maksimal 315 Kg.
·                     70 adalah kode untuk beban maksimal 335 Kg.
·                     73 adalah kode untuk beban maksimal 365 Kg.
·                     75 adalah kode untuk beban maksimal 387 Kg.
·                     80 - 89 adalah kode untuk beban maksimal 450 - 580 Kg.
·                     90 - 100 adalah kode untuk beban maksimal 600 - 800 Kg.
Cara Membaca Kode Pada Ban Mobil
             Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan penandaan unik seperti peneng. Setiap pabrik ban (Seperti PT gajah Tunggal) memiliki jumlah kode digit tersendiri untuk menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan tetapi kode 4 Digitdari belakang adalah sebuah standard international yang menunjukkan dari Produksi pada Minggu(Week) dan Tahun (YEAR) ban tersebut diproduksi.
            Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa membacanya. Misalnya, X2001. Kode Angka tersebut menginformasikan periode produksi ban. Dua kode angka pertama menunjukan minggu, dua kode angka terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode tersebut berarti, Ban dibuat pada minggu ke-20 di tahun 2001. Kode angka pada Ban ini penting, Sebab semakin lama ban yang sudah diproduksi tersimpan, semakin rentan pula terhadap kerusakan yang di akibatkan kekerasan pada kompon ban.
             Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya cengkram ban pada alur jalan ketika direm. Kompon yang keras atau telah berusia lama bisa mengakibatkan ban tidak mencengkram dengan sempurna dan ini berarti akan berakibat fatal pada pengemudi dan kendaraan. Untuk pengecekan secara manual yang bisa kita lakukan untuk memeriksa kekerasan kompon bisa menggunakan cara menekan kompon ban dengan ujung kuku, apabila masih ada cekungan pada kompon berarti ban masih bisa dibilang layak untuk digunakan.
         Tips untuk Anda :Sebelum kita membeli atau mengganti sebuah ban baru , sebaiknya kita harus mengetahui ukuran dan jenis ban apa yang sebaiknya dipakai, Misal ban terbaik di indonesia GT Radial. Tujuannya agar kita tidak salah dalam memilih dan membeli Ban Terbaik. Ada tiga unsur yang harus kita diketahui sebelum membeli ban terbaik :1. Ukuran BanApabila Bila kita perhatikan, pada sisi luar ban tertulis kode 175/70R13 82H. itu maksudnya adalah :
·                     "175" menunjukkan kode lebar telapak ban menggunakan satuan milimeter, jadi bukan diameter ban. Semakin besar kode angkanya, maka kian lebar telapaknya.
·                     "70" menandakan kode tinggi ban dalam satuan % persen dari telapak ban. Mudahnya, tinggi yang dimaksud bisa Anda cermati mulai dari bibir pelek sampai telapak ban menempel ke permukaan aspal. Jadi, semakin kecil angkanya , semisal 50, maka jarak telapak ban dengan bibir pelek kian dekat.
·                     "R" menunjukkan kode konstruksi Ban Radial.
·                     "13" merupakan kode diameter dari pelek yang sesuai. Berarti, pelek yang dipakai berukuran 13 inci.
·                     "82" mewakili kode beban maksimum yang bisa ditopang setiap ban. Angka tersebut memiliki load index sebesar 475 kg. Semakin besar, beban maksimumnya bertambah pula. Begitu sebaliknya.
·                     "H" melambangkan kode batas kecepatan maksimum yang dicapai ban ini. Kode H ini ban boleh menembus kecepatan maksimum sampai 210 km/jam.

2. Usia ban3. Treadwear Indicator
            Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang terletak tepat diantara kedua sisi bunga ban. Diperkuat dengan garis tebal yang melintang di antara kedua belah sisi ban yang mengindikasikan kondisi penggunaan ban. Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka menandakan Ban harus sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak diganti pada saat hujan akan menyebabkan gejala aquaplaning ( ban mengambang), tentu ini akan sangat berbahaya untuk keselamatan anda atau pengemudi. sumber: :
1. Ban mobil penumpangUkuran195/60 R 14 85 H
·                     195 : Lebar penampang ban (mm)
·                     60 : Aspek rasio
·                     R : Kontruksi ban radial
·                     14 : Diameter pelek (inch)
·                     85 : Load indek
·                     H : Simbol batas kecepatan.

Ukuran7.75 - 14 4PR
·                     7.75 : Lebar penampang ban (inch)
·                     14 : Diameter pelek (inch)
·                     4PR : Ply rating

Ukuran205SR14
·                     205 : Lebar penampang (mm)
·                     S : Batas kecepatan
·                     R : Kontruksi radial
·                     14 : Diameter pelek (inch)

UkuranG70 - 15 B
·                     G : Batas ban
·                     70 : Aspek rasio (seri)
·                     15 : Diameter pelek (inch)
·                     B : Load range

2. Ban Truck and Bus, off the road dan IndustriUkuran10.00 - 20 14PR
·                     10.00 : Lebar penampang (inch)
·                     20 : Diameter pelek (inch)
·                     14PR : Ply rating
3. Ban Balap atau Racing Tire (RA)Ukuran5.00/9.00 - 13
·                     5.00 : Tinggi penampang (inch)
·                     9.00 : Lebar penampang (inch)
·                     13 : Diameter pelek (inch)
4. Ban Pejal atau Solid Tire (ST).Ukuran10 x 6 x 61/4
·                     10 : Diameter luar (inch)
·                     6 : Lebar Dasar
·                     61/4 : Diameter dalam (inch)
5. Ban Agrikultur (AGP)Ukuran19 x 8.00 - 10
·                     19 : Diameter keseluruhan (inch)
·                     8.00 : Lebar penampang (inch)
·                     10 : Diameter pelek.
           Cara membaca aspek ratioAspek ratio adalah perbandingan antara tinggi ban dengan lebar telapak ban dalam persen, sehingga jika dibuat rumusnya seperti ini.
·                     Ratio = Tinggi penampang/lebar penampang X 100
·                     contoh 1 mencari aspek ratio : diketahui lebar telapak = 200mm, lalu tinggi penampang = 100 maka, aspek rationya adalah 100/200X100 = 50
·                     contoh 2, mencari tinggi penampang : diketahui salah satu size ban 195/55 R16. maka, tingginya didapat 195X55/100 = 107, maka tinggi bannya 107 mm dan lebar bannya 195mm.



BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum ditemukan dalam penerapan dalam transportasi.
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu . Ban adalah bagian penting darikendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, 
 serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan. Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama yang digunakan untukkendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga digunakan dari bahan lain seperti bajaSebuah ban (dalam Bahasa Inggris Amerika dan Kanada Inggris) atau ban (di British bahasa Inggris, Selandia Baru Inggris, Australia Inggris dan lain-lain) adalah meliputi berbentuk cincin yang cocok di sekitar pinggiran roda untuk melindunginya dan memungkinkan performa kendaraan lebih baik dengan menyediakan fleksibel bantalan yang menyerap shock sambil menjaga gulir dalam kontak dengan tanah. Kata ITU Sendiri mungkin berasal Dari kata "dasi," Yang merujuk ke Name of cincin baja Luar Roda gerobak kayu Yang mengikat kayu segmen Bersama-sama (modem.jpg Etimologi Bawah). Kata itu sendiri mungkin berasal dari kata "dasi," yang merujuk ke bagian cincin baja luar roda gerobak kayu yang mengikat segmen kayu bersama-sama

B.       Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan pelajarilah lebih dalam tentang Sistem Roda dan Ban karena dengan mempelajari lebih dalam lagi maka kita akan mudah memahami tentang Roda dan Ban.




No comments:

Post a Comment